Sedangkanuntuk harddisk konslet yang komponennya sudah terlihat secara langsung, Anda tidak perlu membuka mainboardnya. 4. Lakukan Pengecekan Dioda. Konslet pada harddisk sering terjadi pada komponen pengaman tegangan 12 volt-nya. Tegangan 12 voltnya berasal dari kabel power suply yang berwarna kuning.
See again paramitra… Mana tahu ini, cak hendak share sedikit seputar STABILIZER MATI Kuantitas dan pengalaman menghidupkannya kembali. Kebetulan saya dipercaya memiara stabilizer Tamayasaki. Ketika saya terima stabilizer ini dalam keadaan sunyi , tanpa arwah. Ini dari terlihat momen stabilizer di hubungkan dengan sumur tegangan 220V PLN , VU Meter tidak bereaksi sesekali, alias tak menunjukkan pada voltase yang dibutuhkan 220 Volt Sesaat saya berpikir dalam-dalam bahwa , ini terjadi akibat putusnya pengaman fuse yang terletak pada cover bodi depan bersumber stabilizer ini. Pertama yang dilakukan, karuan saja mengecek kondisi fuse pengaman berbunga stavolt ini. Dan setelah fuse box dibuka , maka inilah penampakan fuse nan mengetem sekian lamanya di dalam stavolt yang mati total ini. Lihatlah benang kuningan tembaga yang terdapat didalam kaca fuse gambar diatas secara seksama. Bila teristiadat di zoom view aja image nya kali aja foto yang saya rampas abnormal begitu bagus resolusinya. Intinya adalah, benang tembaga tembaga didalam fuse masih normal terhubung . Ini artinya, rotasi listrik berasal tarikan mata air PLN sejatinya masih terhubung ke internal stavolt mengarah ke trafo dan rangkaian elektronikanya. Seandainya demikian maka langkah seterusnya yakni , Dobrak stavolt tersebut dengan segala pusat dan upaya , paramitra setia. Wow…sejenis itu rajinnya “daleman” stavolt ini. Debu nempel dimana-mana. Saya berpikir dalam-dalam membersihkannya, saja berhubung ketika memperbaiki stavolt ini saya lagi radang selaput lendir, jadi saya urung melakukannya. So, sambil aja cek satu persatu suku cadang penghubung arusnya. Karuan yang paling mudah adalah kita melihat pernah kawat, beserta dengan terminal solderannya, apakah ada yang sungkap, atau buntung. Lihat cek penggalan pertama dibawah ini. Gambar diatas itu benang tembaga eks berpangkal sumber tarikan PLN nan masuk, terserah kabel arus merah, ada kabel grounding arde / kuning , dan kabel nihil hitam . Semuanya dalam kondisi baik normal . Cek putaran selanjutnyanya, merupakan gambar berikut Ini yakni halte panggung nempelnya kabel kawat bertegangan listrik sreg rangkaian elektronikanya. Sesudah coba di cek berantara adv minim dengan menggerakkannya memperalat test pen, ternyata semuanya masih ki terpaku kuat, tidak ada satupun kaki kaki terminal yang terlepas. Suntuk , checking berikutnya yaitu terminal pada fuse pengaman dan sekali lagi switch saklar , plong gambar seperti dibawah ini Semuanya dalam kondisi baik, tidak ada satu titik suku penyolderan yang potol. Kecurigaan saya dengan rusaknya komponen elektronika yang aus semakin besar, namun pun kepada regulasi awal, “Carilah yang simple, sebelum ke tingkat advance sukar ”. Kini, menghadap ke terminal yang menyambung benang tembaga bertegangan yang diukur dengan VU Meter. Sejatinya, ini hanyalah rangkaian yang aktual resistro, LED dan VU Meter lempoyan dan resistor penunjuk tegangan. Seperti susuk dibawah ini Saya menemukan sesuatu yang janggal. Kaki LED lampu LED yang terhubung dengan out resistor tahanan ternyata Kutung. Takdirnya dilihat sejemang memang bukan tampak, karena terlihat seperti menyambung. Namun jika disentuh dengan deriji maka, tampak pelecok suatu kaki terlepas. Teorinya yakni, lampu busur inipun sebagai hambatan resistor yang hendaknya terhubung antara kaki in dan outnya. Jika lain maka diseminasi akan terhalang dan tidak mengalir pada sagur driver yang meneruskan tekanan listrik menuju ke stop nikah yang digunakan bagi sumber tegangan eks output stavolt. Biar bertambah jelas , maka ini kamu penampakan terputusnya kaki lampu LED nan berada pada adegan belakang box VU Meter. Berhubung lagi males keluar beli lampu LED ke toko elektronik di seberang jalan, dan sekali lagi berhubung duit habis tersisa cukup cuman beli minyak bumi saja, maka terdesak saya cuma men’jumper’ out put dan input dari resistor serempak keterminal in VU Meter. Ingat, cara ini yakni lewat sementara , yang minimal baik adalah, beli resistor sesuai spesifikasi rangkaian berikut juga Lampu LED nya kemudian pasang dengan meninjau soldering . Kita cek bagaimana jadinya dengan cara nan satu ini. Berhubung saya sudah pede sekali bahwa stavolt ini akan nasib juga dengan kaidah diatas, maka saya langsung menyelimuti kembali chasing stavolt sebelum saya coba dengan dialiri tegangan perigi V PLN. Lihatlah penampakan penyemat parameter voltase di VU Meter box kanan pojok atas. Penyemat imut sirah menunjuk kepada skor nol. Colok telegram stavolt ke tegangan sumber, lalu hidupkan dengan switch. Maka lihatlah penampilan jarum skala VU Meter, ketika switch saya ON. Wow, stavolt, sudah hidup kembali. Coba cek dengan memainkan switch on dan off berulang – ulang. Ketika switch saya OFF morong, terjadilah reaksi berikut ini Terimalah, demikian paramitra , kaidah paling sederhana kerumahtanggaan memperbaiki stavolt ndilalahnya kerusakannya tidak begitu ringan yah paramitra . Lakukan kerusakan system tingkat rumit, maka nanti saya posting sekiranya saya menemukan stavolt nan lengang total karena mortalitas pada salah satu komponen elektronikanya.Aruslistrik yang tidak stabil bisa mengakibatkan kompresor pada kulkas mengeluarkan suara bising secara terus-menerus. Bila hal ini terjadi pada kulkas, sebaiknya Anda harus menggunakan stabilizer. Alat ini berguna untuk menstabilkan arus dan tegangan listrik, sehingga suara bising pada kulkas dapat segera hilang. 3. Kompresor Rusak
Cara mengatasi gangguan tegangan listrik yang tidak stabil pada instalasi listrik rumah dapat menggunakan Stabilizer Listrik atau AVR – Automatic Voltage Regulator, AVR atau Stabilizer listrik akan mendeteksi jika terjadi perubahan tegangan listrik naik maupun turun akan segera kurang dari 1 detik distabilkan ke posisi normal secara otomatis, sehingga AVR – Automatic Voltage Regulator atau Stabilizer Listrik disebut juga penstabil tegangan listrik secara otomatis. Tegangan listrik yang tidak stabil dapat mengganggu kinerja peralatan listrik dan elektronik sehingga mereka tidak bekerja secara maksimal, bahkan pada sebahagian perangkat dapat terjadi kerusakan yang fatal, contoh umum akibat dari tegangan listrik yang tidak stabil dapat mengakibatkan AC – Airconditioning tidak dingin, pada Pompa Air tidak dapat mengeluarkan air dll. Hati-hati dalam memilih Stabilizer Listrik, AVR – Automatic Voltage Regulator atau Stabilizer Listrik yang bagus memiliki spesifikasi seperti dibawah ini Input Voltage 140 V – 240 Output Voltage 220 V +/-2% System Servo Motor Repon Time < 1 Sec Power Output Maksimum 80% Digital Display Soft Start AWBS Auto Cut Off H/L Voltage LED Indicator By Pass Switch Tentang diatek Distributor Electrical equipment Pos ini dipublikasikan di Anti Lonjakan Tegangan Listrik Ekstrim, Cara Memoerbaiki AC, jual stabilizer, Jual Stabilizer Bagus, Jual Stabilizer Murah, Jual Stabilizer Murah Bagus, Servis AC, Solusi AC Tidak Dingin, stabilizer listrik, Stabilizer Listrik Bagus, Stabilizer Listrik Murah, stabilizer listrik rumah, Stabilizer Matsuyama, Stabilizer Murah Bagus, Tegangan Listrik Tidak Stabil, Uncategorized dan tag automatic voltage regulator, avr, cara memperbaiki ac tidak dingin, instalasi listrik, mengatasi gangguan listrik, micro control, smart control, tegangan listrik tidak stabil. Tandai permalink.
Faktorfaktor yang menyebabkan Hardisk rusak. 1. Udara panas yang tidak mengalir dengan baik. Saat sedang beroperasi, hardisk akan mengeluarkan suhu yang cukup panas. Hal ini tentunya masih normal sebab semua perangkat keras yang lain juga sama, namun menjadi tidak normal jika panas yang dihasilkan sudah mulai berlebihan.
Sebuah AC stabilizer memang ada umurnya, ada waktunya ia akan rusak. Apakah benar ia sulit diperbaiki? Sepertinya tidak juga. Bagi mereka yang ingin mencoba untuk memperbaikinya ada baiknya untuk mengikuti ulasan berikut ini. Apa yang akan diulas di sini adalah khusus untuk AC-stabilizer sistem relay. Tentang dan cara kerja AC-stabilizer. AC-stabilizer adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk menyetabilkan tegangan AC listrik sumber tenaga. AC-stabilizer diperlukan ketika tegangan listrik seringkali tidak stabil, kadang sedikit naik dan kadang sedikit turun. Sebagian perangkat listrik/elektronik masih bisa berfungsi dengan normal meskipun tegangan AC listrik turun misalnya dari 220V hingga 180V. Contoh yang paling umum tentang itu adalah pesawat televisi di mana rangkaian power supply-nya menerapkan sistem switching mode power supply SMPS otomatis yang mampu tetap bekerja optimal meskipun tegangan listrik turun hingga 170V. Namun sebagian perangkat listrik yang lain akan sangat terpengaruh jika tegangan listrik turun hingga ke level itu. Contoh yang paling jelas adalah lampu neon sistem trafo ballast. Lampu akan sulit untuk menyala jika tegangan listrik turun. Semua peralatan elektronik yang melibatkan transformator daya juga akan terpengaruh dan bekerja secara tidak optimal lagi. Di sinilah sebuah AC-stabilizer diperlukan. Semua AC-stabiliser konvensional yang bekerja langsung pada frekwensi listrik 50/60Hz termasuk yang menggunakan sistem relay pada prinsipnya adalah sebuah oto-transformator yang perpindahan koneksi pada tap-tap tegangannya dilakukan secara otomatis untuk tegangan output yang diperlukan mengikuti variasi level tegangan input. Tentang oto-transformator telah diulas sekilas dalam Mengenal transformator daya . Pada AC-stabilizer sistem relay pemindahan koneksi pada tap-tap transformator dilakukan oleh relay-relay yang dikemudikan oleh rangkaian pendeteksi tegangan. Jika tegangan input menaik rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih rendah, dan jika tegangan input menurun maka rangkaian pendeteksi tegangan akan mengemudikan relay untuk menyambungkan output ke tap yang lebih tinggi. Ada banyak rancangan AC-stabilizer sistem relay, dari yang hanya menggunakan satu relay hingga yang menggunakan tiga atau empat relay. Semakin banyak relay yang digunakan akan semakin lebar jangkah variasi tegangan input yang mampu ditangani. Berikut ini adalah contoh skema rangkaian AC-stabilizer sistem relay yang banyak beredar di pasaran Pada gambar di atas diperlihatkan contoh skema rangkaian AC-stabilizer dengan dua relay. Rangkaian terdiri dari dua unit pendeteksi tegangan unit A dan unit B yang masing-masingnya mengemudikan sebuah relay. Di sini tidak disertakan nilai komponen dari rangkaian tersebut karena hanya sebagai contoh saja. Satu unit rangkaian akan menangani level tegangan turun mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih tinggi. Sedangkan satu unit rangkaian lainnya akan menangani level tegangan naik mulai dari taraf tertentu, yaitu dengan mengemudikan relay untuk menyambungkan ke tap yang lebih rendah. Dengan cara seperti itu tegangan output berusaha dipertahankan agar berada pada level yang relatif tetap. Tegangan yang dideteksi sebenarnya adalah tegangan hasil penyearahan di antara kedua jalur input AC. Tegangan suplai untuk rangkaian pendeteksi diambil dari tap 1 dan tap 2, besar tegangan AC di antara kedua tap itu adalah sekitar 15 – 20V. Tegangan ini disearahkan menjadi DC oleh D2 dan diratakan oleh C2. Pendeteksian level tegangan ditentukan oleh diode zener Za pada rangkaian pertama dan Zb pada rangkaian kedua bersama dengan pengaturan trimpot VR1a dan VR1b. Ada hal penting yang perlu untuk dikemukakan bahwa setelan VR1a dan VR1b tidak perlu diubah-ubah. Jika diubah-ubah maka level pendeteksian tegangan naik atau tegangan turun akan melenceng dari yang telah ditetapkan oleh produsennya, untuk menyetelnya kembali cukup sulit supaya tepat. D2a dan D2b menyearahkan tegangan dari salah satu jalur input yang lain sehingga terdapat satu level tegangan yang akan dideteksi oleh Za dan Zb dengan pengaturan Vr1 dan VR2. Karena tegangan zener Za dan Zb berbeda, maka level tegangan yang akan dideteksi oleh kedua rangkaian pendeteksi itu masing-masingnya juga berbeda. Pada tegangan normal tidak naik dan tidak turun salah satu relay akan aktif. Jika tegangan turun maka relay yang aktif ini akan menjadi tidak aktif sehingga kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih tinggi. Jika tegangan naik dari yang seharusnya, relay ini akan kembali aktif dan relay yang sebelumnya tidak aktif akan menjadi aktif lalu kontaknya menyambungkan ke tap yang lebih rendah, dengan demikian tegangan output dikembalikan ke level yang seharusnya. Kerusakan umum AC stabilizer. Di antara kerusakan yang sering terjadi pada kebanyakan AC-stabilizer sistem relay adalah masukan tegangan indikator menyala tetapi tegangan output tidak ada. masukan tegangan dan ada tegangan output, tetapi level tegangan output tidak normal terlalu rendah atau terlalu tinggi. total. Kerusakan pada poin pertama biasanya disebabkan oleh relay yang sudah rusak dan ini merupakan kerusakan yang paling sering terjadi. Relay yang rusak umumnya secara fisik sudah terlihat, yaitu rumah/casing plastiknya meleleh atau hangus di bagian tertentu. Relay yang sudah seperti ini perlu diganti tanpa harus melakukan pengetesan terlebih dahulu. Ketika melakukan penggantian, sebaiknya pilih relay yang berkwalitas baik meskipun relay aslinya mungkin berkwalitas kurang bagus. Kerusakan pada poin kedua dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kontak relay yang sudah kurang baik atau ada komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak. Untuk memastikan masih baik atau tidaknya kontak relay perlu dilakukan pengetesan pada setiap relay. Caranya sudah diterangkan dalam Pengetesan Relay . Kemungkinan adanya komponen pada rangkaian pendeteksi tegangan yang rusak bisa diperiksa langsung pada rangkaian. Yang paling sering rusak adalah resistor R5 dan transistor T2 lihat gambar skema rangkaian di atas. Perlu dilakukan pengetesan untuk memastikan apakah komponen-komponen itu memang benar rusak ataukah tidak. Jika telah dipastikan rusak maka diganti dengan yang baru. Pada beberapa rancangan lainnya dioda D1 tidak disertakan sehingga terdapat kemungkinan coil relay putus akibat tegangan balik transien yang muncul di sekitar coil tersebut, padahal D1 berfungsi untuk mengkompensasi hal itu. Karena itu untuk rangkaian yang seperti ini relay juga perlu diperiksa karena ada kemungkinan ia tidak bekerja lantaran coil-nya sudah putus. Kerusakan pada poin ketiga dapat disebabkan oleh kabel AC kabel main-power yang sudah putus di dalam, kerusakan pada main-switch saklar on-off untuk power, atau kerusakan pada transformator. Namun prosedur standar untuk memeriksa kerusakan mati total adalah dengan memeriksa fuse/sikring terlebih dahulu. Bisa jadi tidak ada kerusakan, hanya fuse putus karena terbebani lebih. Fuse harus diganti dengan ukuran yang sama. Untuk daya 500W ukuran fuse adalah 2,5A dan untuk 1000W ukuran fuse biasanya 5A. Apabila fuse diganti dengan yang lebih besar maka ketika terjadi pembebanan lebih atau hubung-singkat di jalur output-nya transformator akan terancam ikut rusak... Jika fuse ternyata tidak putus, maka dilanjutkan ke pemeriksaan berikutnya. Kabel AC perlu diperiksa dengan Ohm-meter apakah kabel-kabel di dalamnya masih tersambung atau sudah putus sebagian. Jika sudah ada yang putus maka diganti dengan yang baru, tetapi apabila ternyata kabel AC masih baik maka kerusakan kemungkinan ada pada main-switch. Main-switch kemudian diperiksa untuk memastikan kerusakannya. Adapun kerusakan transformator ciri khasnya adalah putusnya fuse dan panas yang tinggi pada transformator. Setiap kali fuse diganti dengan ukuran yang sama akan kembali putus dan putus lagi meskipun stabilizer tidak dibebani dengan perangkat elektronik apapun. Adakalanya fuse tidak putus, tapi transformator terasa begitu panas meskipun baru sebentar diberi tegangan input 220V dan stabilizer belum dibebani dengan perangkat elektronik apapun. Ini juga gejala transformator rusak. Mengatasi transformator rusak agak sulit karena transformator untuk keperluan ini tidak dijual di pasaran umum. Cara yang paling memungkinkan adalah dengan membawanya ke tukang gulung trafo jika tidak bisa menggulungnya sendiri, atau... Ucapkan selamat tinggal pada AC-stabilizer... Yah... namanya juga usaha! Happy repairing! .